Pernah nggak sih kamu merasa celana jadi lebih sempit atau angka timbangan tiba-tiba naik menjelang atau saat haid? Tenang, kamu nggak sendirian, banyak perempuan mengalami kenaikan berat badan saat menstruasi. Tapi kenapa sih ini bisa terjadi? Yuk, kita kupas tuntas penyebabnya biar kamu nggak panik lagi!
Salah satu penyebab utama berat badan naik saat haid adalah retensi air. Tubuh kamu menahan lebih banyak cairan karena perubahan hormon, terutama hormone estrogen dan hormone progesteron. Akibatnya, tubuh terasa lebih "bengkak", terutama di area perut, payudara, dan kaki.
Jangan khawatir, ini bukan lemak tambahan. Biasanya, berat badan akan kembali normal setelah haid selesai dan kadar hormonmu Kembali stabil.
Haid juga bisa bikin kamu lebih lapar dari biasanya. Ini juga akibat perubahan hormon, terutama meningkatnya hormone progesteron yang memicu nafsu makan. Makanan tinggi gula atau karbohidrat jadi terasa lebih menggoda, ya kan?
Kalau kamu nggak bisa menahan godaan dan makan lebih banyak dari biasanya, otomatis kalori yang masuk juga bertambah, dan ini bisa berdampak pada berat badan sementara.
Saat haid, kamu bisa merasa lebih sensitif, mudah marah, atau sedih tanpa sebab yang jelas. Nah, kondisi ini sering bikin kamu makan karena emosi, bukan karena lapar. Fenomena ini dikenal dengan sebutan emotional eating.
Biasanya, makanan yang dicari adalah yang manis atau gurih, dua jenis makanan yang tinggi kalori. Hasilnya? Timbangan bisa ikut naik.
Perubahan hormon juga memengaruhi kerja sistem pencernaan. Nggak sedikit perempuan yang mengalami sembelit atau perut kembung saat haid. Ini bikin perut terasa penuh dan berat badan seperti bertambah.
Tapi tenang, kondisi ini biasanya hanya sementara dan akan kembali normal setelah haid selesai.
Beberapa perempuan memilih untuk istirahat lebih banyak saat haid karena merasa tidak nyaman atau lelah. Akibatnya, aktivitas fisik berkurang, dan ini berpengaruh pada pengeluaran kalori harian.
Kalau kamu tetap makan seperti biasa (atau bahkan lebih banyak), tapi bergerak lebih sedikit, maka bisa muncul kenaikan berat badan sementara.
Selain menjaga pola makan, penting juga untuk merasa nyaman selama menstruasi. Gunakan pembalut yang nggak bikin gerah dan tetap kering seharian seperti Ladis, pembalut yang dirancang khusus mengikuti kebutuhan perempuan Indonesia. Dengan bahan lembut dan daya serap tinggi, kamu bisa tetap aktif tanpa rasa khawatir.
Haid juga bisa mengganggu kualitas tidur. Entah karena kram, suasana hati yang naik-turun, atau hanya sekadar gelisah. Kurang tidur bisa membuat hormon lapar (ghrelin) meningkat dan hormon kenyang (leptin) menurun. Kombinasi ini bisa bikin kamu ngemil lebih banyak.
Dan tentu saja, kalau kamu sering begadang dan ngemil, berat badan bisa ikut naik.
Perut yang terasa buncit saat haid sebenarnya akibat penumpukan gas dan cairan di saluran pencernaan. Ini membuat tampilan tubuh terasa lebih "berisi" meskipun kamu tidak menambah lemak tubuh.
Kenaikan berat badan saat haid, terntunya tidak berbahaya. Setelah menstruasi selesai, hormon kembali seimbang, retensi cairan berkurang, dan berat badan akan turun dengan sendirinya.
Namun, kalau kamu merasa kenaikan berat badan terus berlanjut bahkan setelah haid selesai, ada baiknya untuk memeriksa pola makan dan aktivitas harianmu, atau berkonsultasi dengan dokter.
Agar berat badan tetap stabil dan kamu merasa lebih nyaman, coba terapkan tips berikut:
Jadi, nggak perlu buru-buru diet ketat pas lagi haid ya. Fokus aja ke gaya hidup sehat, istirahat cukup, dan pilih pembalut yang bikin kamu nyaman sepanjang hari, seperti Ladis.